News Flash -【SMM Analysis】Weekly Review of Indonesian Nickel Market - Aug 15
"RKAB Baru Oktober 2025"
8/19/20253 min read
“Putaran RKAB Baru pada Oktober? Pasar Bijih Nikel Relatif Datar Sepanjang Pekan”
Harga bijih nikel di Indonesia mengalami sedikit penurunan pekan ini. Berdasarkan harga acuan perdagangan domestik periode kedua Agustus, harga bijih nikel turun ke level USD 15.013/dmt, atau turun 0,1%. Premi utama bijih nikel laterit Indonesia kadar 1,6% stabil di kisaran USD 24–26/wmt. Harga yang dikirimkan SMM untuk bijih laterit kadar 1,6% tercatat di USD 50,6–53,9/wmt, naik USD 0,2 dibandingkan pekan lalu. Sementara itu, harga pengiriman SMM untuk bijih kadar 1,3% berada di USD 25,5–27,5/wmt, turun rata-rata USD 0,3 dibandingkan pekan sebelumnya.
- Bijih untuk Pirometalurgi
Dari sisi pasokan, di Sulawesi musim hujan pada sebagian besar wilayah telah berakhir dengan hanya hujan ringan sesekali, sementara beberapa bagian Halmahera masih mengalami curah hujan tinggi. Secara keseluruhan, kegiatan penambangan dan transportasi di sejumlah daerah Indonesia menunjukkan perbaikan, yang berpotensi mendorong peningkatan produksi dan pasokan bijih nikel.
Dari sisi permintaan, margin keuntungan smelter Indonesia sedikit membaik, meski kondisi margin negatif masih berlangsung. Terkait kuota, Kementerian ESDM berencana mengeluarkan regulasi resmi pada awal September tahun ini dengan ketentuan baru bahwa periode RKAB akan dipersingkat dari tiga tahun menjadi satu tahun. Proses pengajuan dan persetujuan RKAB tahunan yang baru akan dimulai pada awal Oktober 2025. Saat ini, sebagian besar persetujuan kuota RKAB tambahan hampir selesai, hanya tersisa beberapa perusahaan tambang nikel. Berdasarkan riset SMM, total kuota RKAB bijih nikel yang telah disetujui mencapai sekitar 300–310 juta ton.
Pekan ini, aktivitas pembelian smelter belum menunjukkan peningkatan signifikan karena smelter dan perusahaan tambang masih bernegosiasi terkait harga berikutnya. Secara keseluruhan, dengan kondisi cuaca yang mulai membaik di beberapa wilayah Indonesia serta progres persetujuan kuota RKAB tambahan, harga bijih pirometalurgi diperkirakan masih akan berada di bawah tekanan penurunan.
- Bijih untuk Hidrometalurgi
Pasar bijih hidrometalurgi relatif stabil pekan ini, ditopang oleh pasokan yang cukup melimpah, sehingga harga mengalami penurunan tipis. Dengan adanya penerbitan kuota RKAB tambahan, pasokan bijih hidrometalurgi dari Indonesia diperkirakan akan meningkat lebih lanjut.
Dari sisi permintaan, konsumsi bijih oleh smelter HPAL belum menunjukkan pertumbuhan berarti, sehingga menimbulkan kelebihan pasokan jangka pendek. Saat ini, smelter menjaga persediaan sekitar satu bulan. Karena proyek-proyek HPAL baru belum beroperasi, permintaan tambahan jangka pendek untuk bijih belum muncul, sehingga kenaikan harga masih kecil kemungkinannya. Ke depan, seiring persetujuan RKAB tahun ini yang terus berjalan, harga bijih hidrometalurgi diperkirakan akan tetap lemah.
NPI
“Dukungan Biaya Tetap Kuat, Harga NPI Kadar Tinggi Terus Menguat”
Harga rata-rata SMM untuk NPI kadar tinggi (10–12%) naik 5,8 CNY per titik nikel pekan lalu, mencapai 922,7 CNY/titik Ni (ex-factory, termasuk pajak). Indeks FOB NPI Indonesia juga naik USD 0,86 per titik nikel menjadi 112,7 USD/titik Ni. Pada awal pekan, harga berjangka SHFE dan baja nirkarat bertahan di level tinggi, meski sedikit terkoreksi di akhir pekan. Dengan harga bijih nikel yang terbatas penurunannya serta biaya material tambahan yang terus meningkat, dukungan biaya bagi smelter NPI kadar tinggi tetap kuat. Sentimen pasar untuk menahan harga terlihat jelas, dengan sejumlah transaksi tetap di level tinggi.
Dari sisi pasokan, pelaku hulu masih bersikap menahan stok karena adanya tekanan biaya, dengan pasokan pasar mayoritas berasal dari material Indonesia. Dari sisi permintaan, kenaikan harga baja nirkarat mulai memulihkan kepercayaan pasar, meski konsumsi musim puncak belum sepenuhnya terealisasi, sehingga dukungan dari pengguna akhir masih terbatas. Secara umum, harga NPI kadar tinggi terus melanjutkan tren kenaikan, namun ruang kenaikan diperkirakan terbatas akibat lemahnya permintaan hilir.
Berdasarkan harga bijih nikel 25 hari lalu yang digunakan untuk menghitung biaya tunai NPI kadar tinggi, keuntungan smelter pekan ini masih tertekan oleh inversi biaya. Dari sisi bahan baku, harga bijih nikel Filipina stabil dan diperkirakan tidak banyak berubah, sementara harga material tambahan terus meningkat. Meski harga NPI kadar tinggi membaik, tekanan biaya bagi smelter masih ada. Ke depan, harga material tambahan diperkirakan tidak turun, sedangkan harga bijih nikel cenderung stabil. Dengan harga NPI yang diperkirakan terus naik, margin keuntungan smelter dapat mengalami sedikit perbaikan.


Reference Link: https://www.metal.com/en/newscontent/103482776